Pages

Monday, 4 May 2015

DEMPO AWAL DARI PENDAKIAN



Kamis
Setelah UTS pun tiba hari kamis tanggal 31 oktober 2013 saya dan teman saya sebut aja ahmad bahrein berangkat  untuk memulai pendakian Pertama yaitu gunung  dempo yang terletak di pagar alam sumatera selatan ,
Pendakian kali ini memakan waktu empat hari penuh. Perjalanan menuju Pagar Alam dengan jalur darat memakan waktu kurang lebih 20 jam,
"Bis yang mengantarkan kami ke pagar alam"

Kami berdua berangkat dari kampus menuju pool mobil sinar dempo di bitung , tepatnya pukul jam 14.00 kami sampai pool bitung sinar dempo, sambil menunggu bis karena terjebak macet karena demo buruh di sekitar Pemerintahan Kota Tangerang ketika keberangkatan kami. Dan akhirnya bis yg kami tunggu datang juga sinar dempo (nama Bisnya ) dan kami memulai berangkat pukul 14.30 sampe pelabuhan merak pukul 16.00 , sambil menunggu kapal kira-kira 30 menit kami sambil membeli pop mie kebutuhan perut kami .. hehehe  dan pukul 16.30 kapal dari merak menuju pelabuhan bakauheni akhirnya jalan juga ,  sampe bakauheni akhirnya kami sampai  pada pukul 20.00 , mungkin cukup lama karena macet di dermaganya . aneh kan , kapal laut bisa macet juga .
"Sambil menunggu sunset di kapal ferry"


********

Jum’at
Dan akhirnya sampe jga di pagar alam itu jam 12.00 kami turun, kemudian mencari masjid dan  bergegas sholat jum’at  setelah itu  dan menanyakan ojek (disana biasa dibilang taxi) menuju dempo /PTPN  , setelah bernegosiasi  akhirnya kami naik ojek 15 .000 (yang sebelumnya 50.000 ) dan kalo angkot biasanya 10.000 setibanya disana langsung ku temui bapak anton tapi tak ketemu melainkan Emak Anton  ( bapak anton seorang lelaki yang dituakan di daerah setempat bagi para pendaki dan   biasa tempat basecamp para pendaki ) , dah sampe di tempat bapak anton kami langsung ditempatkan di tempat basecampnya yg pada waktu itu Cuma kami berdua saja ,



 "Bascamp para pendaki yang letaknya di belakang rumah ayah Anton"

kami istrahat dan tidur siang ditemani hujan deras saat kedatangan kami di besecamp tempat bapak anton , setelah terbangun sayapun keluar untuk mencari makan , alih – alih  mencari makan malah ketemu bapak anton yg sebelumnya lagi ada acara ke Pramukaan dan diajak masuk kedalam rumahnya (Basecamp pendaki berada dibelakang rumah ayah anton ) sambil mengobrol-ngobrol sore , sempat 30 menti kami mengobrol ada satu orang yg juga ingin mendaki pegunungan dempo sebut saja ruby namanya  , dan dia sudah pernah mendaki gunung dempo Cuma lwat jalur kampong empat , dan akhirnya kami pun berkenalan sekaligus teman buat pendakian kami bersama menuju pegunungan dempo .  

"Perjalanan menuju tugu rimau"
Malam pun tiba , niat awal kami untuk berangkat di pagi hari tidak jadi , karena kami bertiga  ingin  berangkat menuju kampong empat dengan berjalan kaki ,selang beberapa jam  kami pun sempat  kesasar ( tidak ada warga satupun buat tempat kami bertanya)  untuk berangkat menuju kampong empat yang  terlalu malam , akhirnya  kami memutuskan  istrahat di sekitar pemukiman warga.. 

Sabtu
Pagi  hari tiba sinar matahari terlihat dari permukiman warga  ,  kami bertanya kepada warga yang ada di sekitar kampong dua sebelum kampong empat , kalau mau ke pegunungan dempo lebih baik jalur mana? “ kata bapak tersebut” jalur rimau lebih baik , akhirnya pun kami melewati jalur rimau yg penuh dengan tantangan dengan berjalan kaki yg membutuhkan waktu 2 jam , kalo mw naek taksi mungkin kurang dari  itu .
"Sunrise terlihat dari halaman rumah warga"
Dan akhirnya sampe tugu rimau , dan awal pendakian kami dimulai .
Dengan penuh terjalnya kami mendaki dari tugu rimau menuju shelter 1 kira – kira 30 menit dan jangan lupa persiapkan minum kalian karena di shelter 1 tidak ada mata air , sekalipun ada jauh dari shelter 1 , kami istrahat dan melanjutkan perjalanan kami menuju shelter 2 , penuh perjuangan dan semangat juang tinggi dengan kondisi fisik serta stamina yg bagus karena saat kami mendaki kabut selalu menutupi perjalanan kami serta hujan deras yg selalu  membasahi jalur yg kami tuju , dan akhirnya pun kami sampe jga di shelter dua , dan disitu baru ada mata air , dan kami mempersiapkan botol kami untuk mengambilnya , dan kira kira 2 jam dari shelter 1 ke shelter 2
"Awal Pos Pendakian Tugu Rimau"
Dan akhirnya kami melanjutkan perjalanan dari shelter 2 menuju puncak dempo , semakin terjal perjalanan kami , dan saya pun smpat mengatakan “ tali dan akarpun jadi bantuan kami untuk mendaki ” perjalanan terjal terus terjadi dengan adanya tiga kali  hingga malam hari akhirnya kami sampai juga puncak dempo “ kemudian kami kebawah menuju pelataran untuk tempat peristirahatan kami, sebelumnya kami terjebak hujan karena sebelum sampai pelataran hujan turun deras angin kencang hamper saja bisa hipotermia karena ini pendakian awal saya dan memakai celana jeans , tapi karena semangat teman-teman saya  akhirnya kami tak lalu berlama-lama istirahat dan menuju pelataran untuk mendirikan tenda  (ada juga mata air di pelataran)  dan akhirnya kami langsung mengambil sleeping bag dan tidur dengan dinginnya suasana pelataran . 


" Shelter II (Tugu Rimau), Sebelah Kiri terdapat Mata Air"


Minggu
keesokan harinya sekitaran pukul jam 08.00 kami siap- siap menuju puncak maarapi yang  terdapat kawah indah yg katanya bisa berubah – rubah warna , tapi kebetulan kami dapat kawahnya putih , sungguh luar biasa ciptaan Tuhan yang terbentang luas terlihat lautan Bengkulu , sumatera yang disebut bukit barisan atau juga 1000 air terjun ada disini  ) terlihat dari Puncak Marapi .. tidak sampe 30 menit kami turun kembali dari marapi menuju camp kami untuk persiapan turun kembali melalui Tugu Rimau Kembali.
" Pelataran Gunung Dempo yang didepannya puncak marapi"
Capek.
Ya, kami semua sudah teramat letih. Jalan menurun membuat semua beban bertumpu pada kaki. Sedangkan jalan masih teramat jauh.
 "Salah Satu Pemandangan dari Puncak Marapi"


"Kawah puncak Dempo"

Saya tau bukan cuma Saya yang capek, yang lain juga capek. Beruntung punya teman pendakian yang keren-keren, saling kasih semangat untuk terus jalan *angkat topi buat kakak ruby dan abang bahrein*

Alhamdulillah turun tidak seperti naeknya , jadi lebih cepat dan hanya 2 jam kami turun dari top dempo ke pos pendakian .
Jam 17.40 WIB - Tugu Rimau.
Akhirrrnyyyyyaaaa...!!
Sampai juga di tugu yang jadi tanda awal untuk pendakian, ini artinya kami sudah sampai dibawah, dan meminta tolong warga setempat (yang juga bertemu saat mendaki )untuk kembali ke basecamp ayah anton .
Bisa dibilang jalur pendakian Dempo itu komplit seruu.. ! mendaki, merayap, merosot, melompat bahkan bergelantungan di tali untuk turun. Berasa sedang di pelatihan Akademi Militer katanya mah

Dikejauhan semburat keemasan matahari mulai menghilang dalam pekatnya malam, berganti hamparan lampu rumah warga yang benderang di kejauhan, bak hamparan bintang yang jatuh dan tersebar di bumi. Indah :)

pendakian ini  mengajarkan banyak hal. Bahwa untuk sampai ke tujuan kita mesti saling membantu, butuh tangan yang mengulurkan untuk membantu yang lain naik, butuh lidah yang saling mengingatkan untuk melewati rintangan yang dihadapi, butuh semangat atau bahkan makian untuk memastikan kaki kita tetap sama-sama melangkah kedepan. Karena tak selamanya kita mampu sukses sendiri :)

dan akhirnya kami kembali di  basecamp  ayah anton dan bersih-bersih
Senin
serta merapihkan kepulangan kami di keesokan harinya .dan berpisah dengan salah satu sahabat kami ruby yang balik ke lahat .
Terima Kasih Kepada :
-              Allah S.W.T
-              Kedua Orang Tua
-              Ayah dan Emak Anton
-              Kakak Ruby


Catatan kaki:
             Bis Sinar Dempo (Tangerang Bitung) ke Pagar Alam @ Rp 180.000,-
             Naek Taxi (Ojek) ke PTPN (Rumah ayah Anton) @ Rp 20.000,-
             Pulang
             Naek Angkot – ke Pagar Alam  @ Rp 20.000,-
             Bis Sinar Dempo (Tangerang Bitung) ke Pagar Alam @ Rp 180.000,-
             Total biaya akomodasi: Rp 400.000,-

No comments:

Post a Comment