Pages

Sunday, 3 May 2015

"Filosofi Tidur"

Kali ini saya hanya akan mencoba menguraikan sedikit pemikiran yang terlintas yang didapat semalam. Mengulas mengenai fenomena tidur anak kecil dan dewasa.
Sudah seminggu ini saya berada di rumah untuk berobat. Kesempatan ini saya gunakan untuk mendampingi adik terkecil saya yang berumur 12 tahun selama di rumah. Mengontrolnya setelah pulang sekolah, sampai kembali memejamkan mata untuk beristirahat. Meskipun sedikit terlambat, namun tidak salah untuk kembali memulai menanamkan sunah – sunah Rosul SAW sebelum tidur. Dan dua hari kebelakang cukup berhasil, sedikit intermezzo.

Malam hari merupakan waktu di mana semua makhluk terutama manusia beristirahat setelah seharian penuh di siang hari bekerja dan mengadu nasib untuk kesejahteraan pertanggung jawabannya di dunia, yaitu keluarga. Hal ini telah Allah gariskan dalam Al-Qur’an mengenai siklus hidup manusia normal, yang isinya kurang lebih :

“Dan telah kami jadikan siang sebagai tempat mencari rizki, dan malam sebagai waktu beristirahat”. (saya lupa ayat dan suratnya).

Ada sedikit hal yang menarik yang akan saya bahas kali ini, yaitu perbedaan keadaan tidur anak kecil dan orang dewasa. Kebanyakan anak kecil di siang hari selepas pulang sekolah akan bermain dan melakukan aktifitas yang melibatkan hampir semua pergerakan organ tubuhnya. Sementara orang dewasa meskipun bekerja keras mengadu nasib namun mereka rata – rata mampu mengontrol waktu istirahat dan cara bekerja di sela – sela pekerjaannya, agar pekerjaan selesai dengan efisien.
Mungkin karena perbedaan aktifitas inilah yang membuat kedua jenis insan ini mengalami kondisi tidur yang berbeda sepanjang malam. Coba kita perhatikan! Anak kecil yang seharian bermain akan gusar saat mereka tidur di malam hari. Posisinya mudah berubah dan berpindah, baik posisi organ tubuh yang di atas jadi di bawah atau sebaliknya, terlentang, tengkurap, serong kanan – kiri dan berbagai macam posisi. Selama semalam mungkin banyak posisi tidur yang sudah di lakukan oleh anak kecil.

Sementara pada orang dewasa, mereka relatif lebih tenang dalam tidurnya. Bahkan tak jarang posisinya tidak berubah sama sekali saat mereka terbangun dari tidur. Dari kedua keadaan tidur di malam hari ini, saya menganalogikan dengan kondisi manusia saat menghadapi masalah.
Anak kecil yang gusar saat tidur sepanjang malam berbanding dengan orang dewasa yang cukup stabil saat tidur di malam hari. Jika “Tidur” diibaratkan sebagai “masalah” dan “aktifitas” di siang hari ibarat “manifestasi kegiatan”, sementara “mimpi” adalah keadaan yang tak “terduga” dalam hidup, dan “kondisi tidur” sepanjang malam ibarat “respon” terhdapa realita kehidupan, maka sudah sewajarnya orang – orang dewasa lebih stabil dalam menghadapi segala macam permasalahan dalam hidup, sebagaimana kodisi tidurnya yang cukup stabil di malam hari.

Tak peduli mimpi apa yang disajikan Allah SWT dalam tidurnya, tak peduli seberapa masalah hidup yang menimpanya. Tak peduli seberapa letih usahanya disiang hari, tak peduli seberapa banyak manifestasi hidup yang ia simpan (Baik – buruk), ia tak pernah tau mana yang Allah SWT ridhoi dari amal baik dan buruknya. Seyogyanya disikapi dengan stabil dan moderat sebagaimana kondisi tidurnya di malam hari. Tidak seperti anak kecil yang terbangun di malam hari dengan isak tangis yang terdengar para tetangga jika mendapat mimpi buruk. Bukan seperti anak kecil yang melakukan apa gusar dalam tidurnya, tapi Pria Dewasa yang stabil dan moderat dalam menyikapi fenomena kehidupan.
Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk melengkapi tulisan ini. Terimakasih. Hehe piss damai.
 
Penulis : << M. Adnan, Analis yang sudah lama tertarik pada dunia kepribadian >>
Merak, Kamis 16 April 2015

1 comment:

  1. Mampir ke blog-ku juga ya
    https//story-life30.bligspot.co.id

    ReplyDelete